Sabtu, 18 Februari 2012

Makna sebuah rel kereta api


Karena hidup tidak seperti rel kereta api , lurus , dan tidak dapat dikendalikan walau ada ancaman dihadapannya .
Tapi tirulah rel kereta api dalam hal niat dan tekad yang kuat untuk menjalani kehidupan . Fokus dan santai ^_^

Senin, 16 Januari 2012


Ketika orang lain bisa bertahan mengenai cinta sedangkan aku tidak, 
disitulah aku harus bercermin .. 
selain kesalahan mungkin keegoisan yang aku punya.
Tuhan, bila suatu saat ada kesempatan yang lebih baik,
aku berjanji untuk menjaganya ...

Senin, 02 Januari 2012

Hidup ini sementara ..

Sementara Allah mendengar, kita memohon
Sementara Allah mengetahui, kita berbuat kebaikan
Sementara Allah berkasih sayang, kita memuliakan
Sementara Allah tersenyum, kita berlari menghampiri 
Sementara kita dalam derita, Ia menolong
Sementara kita terjatuh, Ia membangkitkan
Sementara kita mengeluh, Ia membantu 
Sementara kita lelah, Ia mengingatkan 
Sementara kita memiliki banyak kesalahan ...
Sementara Ia selalu menuntun dan memaafkan ...

Minggu, 01 Januari 2012

Allah ada untukku


sungguh, masalah yang aku hadapi saat ini terasa sulit , terasa rumit bahkan rasanya aku ingin pergi berlari menutup pintu masalah rapat-rapat lalu membuka pintu kebahagiaan dan ku kunci hingga tak ada masalah yang datang.
Aku tahu manusia hanya bisa berniat, berusaha dan berdo'a, hasil dan takdir Allah yang menentukan. Tapi mengapa selalu hinggap keputusasaan yang berlebih saat hasil itu tidak sesuai dengan keinginan?
Sudah hampir 2 minggu Galang tunanganku sibuk dan sulit dihubungi, padahal seharusnya kami sibuk untuk persiapan acara pernikahan kami yang tinggal 1 bulan. Entah ada apa, entah dimana dia berada. Sejujurnya hatiku hancur, hati ini ragu, hati ini pilu tak dapat ku bendung. Tapi aku berusaha tegar menghadapi masalah ini, tak ku ceritakan hal ini pada ayah dan ibuku. Setiap hari aku keluar rumah, beralasan untuk mempersiapkan pernikahan bersama tunanganku. Ayah dan ibu hanya tersenyum dan menyuruhku untuk tetap semangat.
Hari ini, aku menemui calon mertuaku. Sebenarnya niatku yang paling utama, aku ingin mengetahui apa yang terjadi dengan tunanganku, tapi hal itu aku tutupi dengan pura-pura menengok mereka dan sekedar bersilaturrahmi.
Sesampainya di halaman rumahnya, ku lihat ayah tunanganku sedang bersantai sambil membaca sebuah majalah di halaman rumah. Tapi ketika dia melihatku seketika dia pergi meninggalkanku lalu masuk kedalam rumah dan menutup pintu dengan agak kencang.
Aku terdiam terpaku, tidak mengerti dengan sikap ayah tunanganku itu. Dalam hati aku berkata, apakah aku memiliki kesalahan padanya ?. Segera ku sadarkan diriku dari lamunan itu. Ku beranikan diri mengetuk pintu.
"Assalamu'alaikum"
Beberapa kali aku mengucapkan salam tak ada jawaban. Tak berapa lama, terlihat bi imah menjawab salam dan membukakan pintu.
"Wa'alaikumussalam, eh .. non Rindu. silahkan masuk non" ucapnya dibarengi dengan senyuman
"Mama dan Ayah ada bi?" tanyaku
"Ada, sebentar non, saya panggilkan"
Tak berapa lama Mama tunanganku datang dengan wajah yang terlihat marah. lalu dia berkata
"Ada urusan apa kamu datang kesini du?"
Aku sangat kaget dengan pertanyaan itu, ada apa ini ? mengapa Mama mertuaku berkata seperti itu. Aku tersenyum dan berkata
"Aku ingin tahu kabar mama dan ayah, silaturahmi saja ma. mama ko bertanya seperti itu?"
Mama pun duduk dengan jarak yang jauh denganku.
"Mama dan ayah sehat. Sudahlah du, kamu pulang sana" dengan nada sedikit marah
"Ha ? ada apa ini ma? ko mama berkata seperti itu pada Rindu? apa rindu punya salah ma?" tanya ku dengan nada cepat dan heran
"Du, kamu itu sudah mama anggap anak sendiri, acara pernikahan kamupun sebentar lagi, tapi kenapa kamu tidak setia pada Galang? kalian sudah bertunangan" gubris mama tunanganku itu
"Apa ma ?! tidak setia apa maksudnya ma ? Rindu tidak mengerti. Justu Rindu datang kesini ingin tahu keberadaan Galang ma. Sudah hampir 2 minggu Galang tidak ada kabar ma" ucapku dengan nada sedikit meninggi tak dapat mengontrol emosiku
"Mama tak tau mana yang benar diantara ucapan kalian, tapi Galang berkata kamu selingkuh dengan temannya di kantor. Galang sekarang pergi, dia meminta untuk dipindahkan kerja ke daerah Kalimantan" penjelasan mama yang membuatku schok, lunglai tak berdaya
Seketika itu aku lemas, jatuh, hancur hatiku mendengar penjelasan mama. sedih rasanya aku dituduh seperti itu oleh calon suamiku sendiri. apa salahku Galaaaannggg ?! teriakku dalam hati. Aku takkuasa aku lemas aku rapuh dan akhirnya akupun tak sadarkan diri
Setelah kejadian itu aku mencari kabar Galang kesana kemari, ke kantor, ke rekan bisnisnya, ke sahabat dan teman-temannya. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa sebenarnya Galang meninggalkanku karena dia telah memiliki seorang istri. Wanita yang dia nikahi 2 tahun yang lalu, mereka melangsungkan nikah sirih tanpa sepengetahuan orang tua Galang.
Hancurlah hatiku ketika mendengarnya, hancurlah semua cinta di hatiku, bergetarlah tubuhku tak kuat mendengar penjelasan itu, aku luluh lantah, aku hancur sejadi-jadinya. Apa yang harus aku katakan pada ibu dan ayahku ? apa yang harus aku katakan pada sahabat dan teman-temanku ?????
Ya Allaaaaaah .... aku sungguh tak sanggup, aku rapuuuh, aku hancuuurrrr ...!!!
Beberapa hari aku mengurung diri di kamar, ku bakar foto-foto kenanganku dengan Galang, ku hancurkan foto prewedding yang menggantung di tembok kamarku. Menangis dan berteriak sejadi-jadinya
Ibu dan Ayahku terdiam, mereka sedih melihatku seperti ini. Ibu ku menangis tak sanggup melihatku seperti ini. Ibu berkali-kali membujukku untuk keluar kamar. Berkali-kali pula ibu berkata didepan pintu untuk menegarkanku. Salah satu perkataan ibu yang paling menyentuh hatiku adalah
"Sayang, ibu disini masih menemanimu, cinta ibu ada untukmu sayang"
Perkataan itulah yang membuatku terdiam dan berfikir. Tak berapa lama ku bukakan pintu, lalu aku memeluk ibu dan menangis sejadi-jadinya. Ibu mendekap erat penuh kekhawatiran. Kurasakan cintanya ada untukku, kurasakan kasihnya ada untukku. Kulihat sesosok pria renta disamping ibu menitihkan air matanya memandangiku. Ku hampiri dan ku peluk ia dengan erat.
"Tidak semua yang baik menurutmu itu baik dihadapan Allah, tidak semua yang kamu inginkan akan kamu dapatkan, tidak semua yang kamu harapkan menjadi kenyataan. Allah lebih tahu apa yang terbaik untukmu sayang, dan Allah tengah mempersiapkan pria yang memiliki cinta suci untukmu sayang" Ucap Ayah sambil mendekapku dengan kasih.
2 tahun kemudian ...
Dan pada akhirnya aku tahu, Allah menjadikan aku tegar, memberikan sebuah pelajaran berharga, dan yang paling penting, sekarang aku mencintai Allah dengan sesungguhnya karena ia memberikan Muhammad Ikhlas suamiku yang memberikan cinta suci seperti apa yang Ayah katakan saat itu.
Inspirasi siang ini :)

Sabtu, 31 Desember 2011

Mari saling mengingatkan

Abdullah bin Amr berkata "Barang siapa yang membangun negeri orang kafir meramaikan hari raya nairus (tahun baru) dan karnaval mereka, serta menyerupai mereka sampai meninggal dunia dalam keadaan demikian, ia akan dibangkitkan bersama mereka (orang-orang kafir) di hari kiamat" (sunnah al-baihaqi)

Perayaan tidak selalu dengan tindakan, bukankah bersyukur lebih mudah ?
Mari saling mengingatkan ..

Wallahu'alam bissawab :)